Surat Cinta Untuk Adiku Tercinta...


Surat Cinta Untuk Adiku Tercinta...
Sekuntum Kembang di Padang Ilalang

Ilalang yang terhampar
Desaui angin dan dengung kumbang-kumbang
Angin zaman memeng telah berubah arah
Sampai waktu milikmu akan tiba
Jangan pernah hilang wangimu tersia-sia

Hari ini.....,
Waktu telah mengantarmu pada kedewasaan yang begitu mempesona....,
Masa berganti rupa dan usia nampak dewasa....,
Tak terasa kau telah tumbuh menjadi seorang gadis remaja...,
Di depan sana, gerbang dunia luar yang terbuka lebar-lebar  telah menyambutmu dengan segenap kegenitan serta gemerlap yang menggoda...,
Sungguh, melepaskanmu di  tengah masyarakat yang begitu awan terhadap Syari’at Islam, selalu membuatku bimbang...,

Menyadari bahwa taring-taring tajam kehidupan yang menganga itu selalu siap menerkammu, memaksaku untuk sekali lagi mengingatkanmu..,
Tapi kau pun harus tetap melangkah ke depan..,
Oleh sebab itu, dengarkan pesanku, wahai putriku tercinta...!
Perhatikanlah segala fenomena di sekelilingmu yang bisa membuatmu kalah oleh kehidupan, sudahkah kau menyadarinya...?

Media Amoral
Ketahuilah Adikku...!!
Kau sedang hidup pada sebuah zaman dimana waktu dan tempat yang seolah-olah telah menjadi sebuah dimensi yang serba mudah diakses...,
Tak ada yang tak diketahui oleh siapa pun tentang sesuatu yang terjadi di belahan bumi lain pada saat yang bersamaan..,
Berbagai macam kecanggihan teknologi telah memungkinkan siapa pun untuk menyampaikan apa yang diinginkannya pada orang lain..,
Termasuk fasilitas informasi serta telekomunikasi yang telah berkembang dengan sedemikian cepatnya..,
Maka  telephon genggam, televisi, radio, sampai dengan internet telah menjadi sarana yang umum di dalam menyebarkan informasi sekaligus propaganda..,
Arus informasi yang berasal dari segala mecam sumber dan kepentingan akan sangat mudah membentuk kepribadian serta pola pikirmu bila kau tak memiliki benteng yang kuat...,
Belum lagi dengan kemunculan media-media cetak tak bermoral yang semakin hari semakin mudah diyemukan di jalanan, majalah, surat kabar, tabloit, sampai dengan komik dan novel berjejer manis yang Cuma berisikan cerita-cerita hasutan bagi jiwa serta impian semu, dan itu sangat mudah kau dapatkan di setiap tempat..,
Akhirnya, kenyataan itu hanya semakin menambah runyamnya wajah duniamu saat ini..,
Kau pun juga harus mengerti bahwa masyarakat yang ada di sekitarmu adalah sekumpulan orang-orang yang sakit..., Masyarakat yang tampak baik-baik saja itu sebenarnya adalah sebuah bangunan rapuh yang bisa dihempaskan dengan mudah kapan saja, bahkan oleh tiupan angin yang lembut sekalipun...,
Ketika tayangan-tayangan televisi serta film-film barat yang sekuler telah menjadi tontonan wajib sekaligus “trade mark” bagi identitas generasi masa kini, dan tokoh panutan para remaja adalah para bintang film, artis, serta olah ragawan yang nota bene merupakan orang-orang yang mungkin belum pernah bisa merasakan makna hidup yang sejati...,
Maka perlahan namun pasti, sebuah peradaban telah bergeser..,
Nilai- nilai kehidupan, etika religius serta pola pikir yang sehat sedang terancam keberadaannya untuk kemudian digantikan oleh sebuah tatanan serta nilai-nilai baru yang –ironisnya- merupakan “produk gagal” di negara asalnya...,
Ya..., paham-paham sekulerisme, hedonisme, materialisme, sera free sex sesungguhnys meupakan produk sampah dari sebuah peradaban yang mengaku modern...,
Besarnya angka kriminalitas, semakin tingginya tingkat depresi serta kersahan yang tak tersembuhkan di kalangan masyarakat barat adalah bukti-buktinyata sekaligus efek langsung dari penerapan semua paham-paham tersebut..,
Dan ketika menyadari bahwa tatanan itu telah gagal, maka mereka malah justru mencari pasar baru bagi ide-ide sampah tersebut agar laju roda perekonomian serta rencana besar yang sedang mereka susun tetap berjalan sesuai dengan rencana..,
Maka.., itulah yang sedang kita lihat dan saksikan di sekeliling kita saat ini...,
Wajah barat yang sedang ditiru habis-habisan oleh sebagian besar anak muda. Citra maju dan modern sepertinya cukup menarik para remaja itu....,
Parahnya.., melalui media yang semakin beragam dan canggih, segala macam bentuk kegagalan trsebut bisa tersaji secara apik, indah dan sangat menggiurkan bagi para pemirsanya.., tentu saja semua itu memang telah direncanakan secara matang oleh musuh-musuh Allah Ta’ala dalam upaya abadinya merongrong umat Islam dari dalam, mengeai hal ini, Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam sendiri telah mengingatkan kita ;
( لتتبعن سنن من كان قبلكم شبرا بشبر وذراعا بذراع حتى لو دخلوا جحر ضب تبعتموهم ) . قلنا يا رسول الله اليهود والنصارى ؟ قال ( فمن )
“Sungguh kalian akan mengikuti tradisi dan budaya umat sebelum kalian, sejengkal demi sejengkalm dan sehasta demi sehasta,  hingga jikalau mereka ke dalam liang binatang dhab, maka kalian akan mengikutinya..!!” kami bertanya, “wahai Rasulullah..! Apakah mereka itu Yahudi dan Nashrani,,? Beliau bersabda “Siapa lagi..?”
[HR. Al-Bukhari, no. 22/298]

Adikku tercinta....!
Jangan kau sia-siakan waktu senggangmu dengan nongkrong di depan TV atau melakukan kegiatan yang tidak mendatangkan keuntungan duniawi maupun akhirat..,
Gunakan waktumu untuk belajar, meperdalam ilmu Agama, membaca, menulis atau kegiatan bermanfaat lainnya...,

Emansipasi Salah Kaprah
Adikku tercinta...!
Musuh-musuh Islam itu tak pernah sedikitpun beristirahat untuk memikirkan cara-cara agar Agama Islam serta ummatnya semakin terpuruk dari zaman ke zaman.., mereka tidak pernah menyia-nyiakan kelengahan serta kebodohan yang melanda hampir seluruh Masyarakat Muslim...,
Secara perlahan namun pasti, mereka dengan licik telah menggunakan cara-cara yang sangat orientatif untuk bisa mempengaruhi proses keberlangsungan pendidikan serta pengajaran di kalangan wanita Muslim...,
Secara halus mereka meniupkan angin surga emansipasi di kalangan kaummu..., para wanita.., padahal di balik itu semua, rencana besar mereka adalah hendak menggiring  kaum wanita itu ke lembah penindasan serta menjebloskannya ke dalam jurang yang menyesatkan..,
Tahukah kau putriku...?,
bahwa emansipasi sebenarnya diawali dengan tuntutan para wanita di Eropa akan persamaan gaji serta jam kerja antara kaum wanita dan lelaki yang sama-sama bekerja pada satu perusahaan..
wacana yang mulai santer bersamaan dengan berdirinya gerakan wanita di Eropa itu akhirnya meluas dan merambat ke bidang-bidang lain yang secara spontanitas atau memang sengaja dihembuskan oleh pihak-pihak tertentu.., lalu lebih jauh, tuntutan atas persamaan hak tersebut telah bergeser menjadi tuntutan atas perusakan hak dari kaum lelaki.., misalnya, pada mulanya kaum wanita menuntut hak untuk bebas memilih pasangan hidupnya.., seperti yang berlaku atas kaum lelaki.., namun kemudian hak tersebut bergeser menjadi kebebasan untuk menyerahkan dirinya kepada siapa saja yang mereka kehendaki..,
maka dari itu selalu berhati-hatilah dengan apa saja yang hendak engkau perbuat, terlebih dengan masalah yang satu ini..., sebab Allah Ta’ala telah mengingatkan dalam firman-Nya:
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya, sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semya akan dimintai pertanggung jawabannya” [Al-Isra’: 36]
Maka  sudah menjadi pemandangan yang sangat umum di sekelilingmu bila pada malam hari, masih banyak para wanita yang berkeliaran sendirian atau berkelompok, mereka sedang berangkat maupun pulang dari tempat kerja, lalu para buruh dan pekerja wanita yang telah terbiasa mengerjakan pekerjaan laki-laki di setiap sudut pabrik..., sungguh...!!, jelas bukan begitu cara memaknai posisi wanita yang sebenarnya dalam sebuah posisi yang terhormat..,
Masih ingatkah engkau dengan kisah Khodijah Radhiyallahu ‘anha dan kisah ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha..?
Keduanya termasuk wanita yang sesungguhnya pantas menyandang gelar sebagai wanita sukses..., bahkan dengan keharumannya, sampai  saat ini pun setiap zaman masih ikut merasakan pesona abadi serta aroma wangi dari sebuah kualitas sejati wanita Muslimah..,
Lalu masihkah kau ingin mencari teladan-teladan lain yang jelas-jelas kedudukannya jauh berada di bawah kedua wanita mulia itu..?
Sungguh Khadijah Radhiyallahu ‘anha sang First Lady itu adalah seorang wanita karier sekaligus istri tersukses yang seharusnya menjadi teladan bagi siapa pun juga..., kekokohan, kekuatan, kedermawanan, serta keberhasilan dalam bisnis perdagangan telah terbukti.., diiringi pula kesuksesannya dalam mendampingi sang suami yang menjadi sang pemimpin ummat.., sebuah prestasi tak tertandingi oleh wanita lain di zaman mana pun..., ataukah kau  tak ingin seperti ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha yang sukses menjadi pendidik sekaligus pemberi teladan pada kaumnya pada saat dan setelah suaminya meninggalkannya..?
Sang Humaira yang selalu cekatan dalam membant tugas sang suami, siaga dan lincah dalam mendukung program-program suami sekaligus seorang Nabi dan Presiden tanpa pernah meninggalkan fungsi sejati seorang istri..?
Keduanya termasuk wanita karier sejati, wahai putriku...! keduanya termasuk pahlawan dan penegak kehormatan sejati bagi kaumnya...,  keduanya pula yang selalu menempatkan posisi kaum wanita pada tingkat tertinggi tanpa pernah mengurangi sedikitpun derajat dan kehormatannya..,
Maka dengarlah wahai putriku..! janganlah pernah sekali-kali kau tergoda oleh hembusan emansipasi yang selalu gencar disampaikan oleh orang-orang di sekitarmu.., karena sesungguhnya tujuan utama dari jargon itu bukanlah untuk menyelamatkan atau pun membebaskanmu dari jerat tali penindasan melainkan justru untuk menghancurkan dirimu dan Agamamu dari dalam..,

Ikhtilath Tanpa Batas
Adikku sayang..!!
Tak bisa disangkal lagi bahwa saat ini sulit sekali menumukan tempat yang bebas dari bercampur baurnya antara dua jenis manuia yang berbeda..., ikhtilath yang terjadi di segenap apek kehidupan telah berlangsung pada tingkat yang sulit untuk dirubah.., dari ruang-ruang sekolah, kampus, perkantoran, pabrik bahkan sampai pada tempat sarana umum serta transportasi pun tak lepas dari budaya itu.., kondisi masyarakat yang apatis serta awam teradap ilmu Agama, ditambah lagi dengan kuatnya pengaruh budaya western yang tak pernah selesai membawa angin budayanya seakan telah menjadi  mode baru yang wajib ditiru, sekaligus menjadi legitimasi bagi tradisi yang menyesatkan tersebut..,
Di satu sisi, tak dipungkiri pula bahwa masih banyak orang-orang pintar di belakang pembuatan kebijakan itu yang memandang bahwa kumpul-kumpul seperti itu merupakan sarana bagi terwujudnya sebuah hubungan yang bersih antara dua jenis yang mana akan mampu menjadi penjernih naluri antara keduanya..., meski sesungguhnya sudah sangat jelas terlihat akibat-akibat dari budaya pergulan bebas tersebut.., yang tentu saja bisa dijadikan pelajaran oleh siapa pun juga yang mau sadar dan mengerti tentang bahaya ikhtilath.
Banyak sudah hasil penelitian, baik di dalam maupun di luar negeri yang memaparkan betapa tragis dan mengerikannya kondisi masyarakat yang diakibatkan oleh pergaulan bebas.., institusi-institusi pendidikan, perkantoran, ataupun yang lainnya telah menjadi ladang yang sangat subur bagi terus tumbuh dan berkembangnya paham yang sangat berbahaya ini.., karena pada kenyataannya ikhtilath atau percampuran bebas antara dua jenis ini merupakan unsur paling menentukan untuk terjadinya maslah-masalah seksualitas, penderitaan psikologis, serta rangsangan naluri..., dan di sisi lain hal-hal semacam ini sama sekali belum dan tidak akan pernah terbukti mampu menjernihkan naluri seperti apologi dari beberapa orang pintar tadi..,
Kemudian muncullah akibat-akibat lanjutan dari kondisi yang megenaskan tadi, di tengah-tengah masyarakat yang bingung.., maraknya realitas kehamilan di luar nikah, aborsi, pemerkosaan, bahkan sampai dengan kasus-kasus bunuh diri serta pembunuhan yang tidak jarang dilatar belakangi oleh kondisi pergaulan yang sangat bebas itu..., tatanan masyarakat yang porak poranda, etika moral yang tercabik-cabik serta rasa malu yang sudah terangkat benar-benar telah memunculkan kekhawatiran yang dalam akan masa depan sebuah kehidupan..,
Padahal.., andai saja kaum Muslimin benar-benar setia dan istiqamah dalam memegang teguh konsep Islam secara benar dan kaffah, maka sudah barang tentu pengaruh-pengaruh ideologi itu tidak akan masuk apalagi sampai merasuk dan merusak ke dalam jiwa, akal dan pikiran mereka,
Di sisi lain kaum Muslimin semestinya juga harus kukuh dalam menghadapi segala tipu daya kaum non Muslim yang memang tak akan pernah berhenti sebelum tercapai tujuan mereka.., bahkan Allah Ta’ala sendiri telah memberikan jaminan-Nya atas kemenangan AgamaNya dari tipu daya mereka.., dengan syarat bahwa kaum Muslimin harus tetap istiqamah dalam menjunjung tinggi sikap sabar dan taqwa.., Allah Ta’ala berfirman:
وَإِنْ تَصْبِرُوا وَتَتَّقُوا لَا يَضُرُّكُمْ كَيْدُهُمْ شَيْئًا
“jika kamu bersabar dan bertaqwa, niscaya tipu daya mereka sedikit pun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu” 
 [Ali Imran: 120]
Demikian mudah-mudahan bermanfaat


Kisah Pengorbanan Sang Bidadari

Kisah Pengorbanan Sang Bidadari.
Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu…
Bismillah..
Wanita itu bernama Rukaiyah… wajahnya tidak begitu cantik namun basuhan air wudhu yang selalu membasahi membuat dia tampak bersahaja. Ditambah kelembutan akhlaknya yang dipelajarinya dari kisah-kisah para Radiallahu’anha membuat perilakunya lembut tetapi tidak lemah. Alqur’an dan Hadits telah menjadi pedoman mutlak baginya semenjak Ia duduk di bangku SMA dan sering mengikuti kajian-kajian tentang Islam.
Meskipun dia tidak bersekolah di sekolah yang bernotabenkan Islam namun pendiriannya terhadap agama yang di anutnya begitu kuat sehingga tidak terpengaruh dengan gaya hidup teman-temannya yang sebaya dengannya. Dia tidak berpacaran bahkan membayangkan untuk berpacaran pun tidak pernah sehingga banyak teman-teman di sekitarnya yang berkata “Wajah sudah jauh dari cantik, kalau pacar aja gak punya mana mungkin akan punya suami” namun dia tidak menghiraukan hal itu karena dia tidak meragu akan janji Allah bahwa wanita baik-baik akan mendapatkan laki-laki yang baik-baik dan wanita yang buruk akan mendapatkan lelaki yang buruk pula. Untuk itulah dia selalu berusaha menjadi wanita yang baik yang senantiasa membalutkan aturan islam dalam dirinya agar suatu ketika janji Allah itu datang padanya.
Ketika duduk di bangku kuliah dia aktif di Lembaga Da’wah Kampus (LDK) turut berpartisipasi dalam menyumbangkan tenaga dan pikiran demi menguatkan peradaban Islam di tengah kezoliman ini.
Kini usianya sudah mendekati kepala tiga namun jodoh tak datang jua. Dia telah berusaha dan menyerahkan semuanya pada Allah namun mungkin belum terkabulkan do’anya. Dia tetap sabar meskipun tetangga dan teman-temannya selalu menertawainya. Bahkan kata salah seorang ibu yang minim pengetahuan agamanya. “Ini adalah akibat dari tidak membuka diri pada lelaki (Maksudnya berpacaran)” bahkan ada yang berkata wajahnya jelek tapi sok mahal. ia dapat memaklumi segala apa yang dikatakan orang-orang itu sebab dia tahu sekarang sunnah telah menjadi asing di mata mereka.
Namun apa hendak dikata, kesabarannya membuahkan hasil yang indah. Dipenghujung usianya itu datang seorang lelaki tampan dan juga sholeh. Lelaki itu bernama Dikky. Pemuda tampan dengan wajah yang berseri kerna selalu terbasuhkan Wudhu dan sangat menyayangi wanita. Dia adalah teman Rukaiyah ketika di LDK dahulu. Dialah pemuda yang dijanjikan Allah pada Rukaiyah karena telah yakin akan janji-Nya.
Pemuda itu menyayanginya dengan penuh ketulusan. Dia tidak pernah mau melihat airmata di pipi Rukaiyah karena dia tidak ingin melihat istrinya bersedih. Dan selalu berusaha untuk membahagiakannya. Sebagai suami dia sangat bertanggungjawab terhadap segala kebutuhan istrinya tersebut (keluarganya).
Sebagai Istri, Rukaiyah pun tahu akan kewajibannya. Dia melayani segala kebutuhan suami dengan sepenuh hati tanpa ada kata-kata resah dalam setiap lelahnya. Semua itu dilakukanolehnya semata karena cintanya pada Allah dan ketaatannya pada suami.
Rumahtangga kecil yang baru dibina mereka itu merupakan jawaban Allah dari apa yang selama ini dikeluhkan mereka disetiap penghujung malam disaat orang-orang terlelap. Dan kini mereka berdua pun dipertemukan dalam ikatan cinta yang suci meskipun ketika di LDK dahulu mereka tidak saling memiliki rasa dan tak terbayangkan bahwa akan dipertemukan Allah dalam jalinan cinta suci ini. Mereka pun saling menerima kekurangan masing-masing.
Ketika sang suami sedang berada dalam keterpurukan dia tetap setia menemani dan menjadi penyemangat sang suami. Dia tetap sabar menerima segala bentuk kekurangan suaminya. Dia tidak pernah berharap sesuatu yang lebih dari suami karena dia sadar akan keterbatasan suaminya. Hal inilah yang membuat keluarga mereka sangat bahagia.
Namun kebahagiaan itu pun masih di uji.. Belum cukup setahun setelah pernikahan sang suami harus meninggalkannya karena akan diberangkatkan ke Palestina selama beberapa bulan oleh Organisasinya yang merupakan salah satu Gerakan Kemanusiaan bergerak di bidang kesehatan dan sosial untuk menolong saudara-saudaranya yang terzolimi haknya dan membutuhkan bantuan disana.
Rukaiyah sudah merasakan kesedihan yang teramat sangat saat mendengar suaminya akan berangkat ke negara yang terjajah itu. Entah kenapa airmatanya terus mengalir semenjak saat itu namun diasering menyembunyikannya dari sang suami. Sampai pada suatu ketika sehari sebelum hari diamana Dikky suaminya akan berangkat. Suaminya mendapatinya sedang mengupas bawang di pagi hari saat hendak menyiapkan sarapan Nasi Goreng kesukaan sang suami yang dikala itu diketahuinya sedang shalat dhuha.
“Kenapa kamu menangis ya zaujatie..” Tanya sang suami seusai shalat Dhuha dan menemui istrinya di dapur.
Rukaiyah tidak dapat memungkiri bahwa sesungguhnya dia takut suaminya takkan kembali lagi ketika pergi nanti. Sang suami yang begitu menyaynginya dan tidak tega melihat airmata dipipi sang istri itu pun mengusap airmatanya lalu menegarkannya.
“Jalan da’wah telah memanggilku ya Zaujatie.. sungguh, sulit untukaku meninggalkanmu namun sulit pula untuk aku tinggalkan saudara kita yang membutuhkan tenaga kita disana. Jika engkau tidak mengijinkan,aku tidak akan pergi ya Zaujatie…”
Sang istri pun menundukkan wajahnya dengan airmata yang terusmengalir ia berkata:
“Jika itu adalah bukti dari cintamu pada Allah lebih besar daripada cintamu padaku, Aku Ridho kepergianmu. Tapi entah mengapa aku hanya terus merasa sedih”
“Ya Zaujatie ya.. Jika Allah mengijinkan aku akan kembali namun jika tidak, aku kan menunggumu di Jannah-Nya nanti.”
Suaminya lalu memeluknya seraya berkata:
“Walillahi.. Ana Uhibbuki Filla ya Zaujatie..”
Besoknya ketika sang suami hendak berangkat di hantarkannya hingga ke beranda rumah. Doa serta senyuman penyemangat tak lupa ia berikan pada sang suami. Dia mencium tangan sang suami lalu suaminya pun membalas dengan sebuah kecupan tulus di keningnya..
“Aku titipkan Alqur’an sebagai teman bagimu untuk engkau bacakan di saat engkau sedang dalam kesepian. Dan Allah akan menjadi pelindung bagimu disaat engkau sedang dalam ketakutan.” Ucap sang suami seraya berlalu meninggalkannya.. Ikhlaskan aku pergi…Assalamu’alaykum….
Dia pun menjawab salam sang suami lalu menatapnya hingga jauh. Sang suamipun membalikkan badan lalu menatap istrinya yang masih berada diberanda itu. Rukaiyah pun tersenyum mengangguk memastikan pada sang suami bahwa dia benar-benar ridho sehingga tak ada lagi keraguan dihati suami untuk pergi ke medan juang.
Ketika pergi suaminya tak lupa meninggalkan uang yang Insya Allah lebih dari cukup hinga dia kembali nanti.
Hampir setiap malam Rukaiyah senantiasa menangis mengeluh pada Allah mendoa’kan suaminya yang berada nan jauh disana. Dia mampu menjaga kehormatandan harta suaminya.
Selang beberapa hari setelah suaminya pergi ia merasa selalu mual.Lalu ia pun memeriksa ke dokter dan ternyata dia posstive tengah Hamil. Berita gembira itu pun segera di kabarkan pada suaminya yang sangat di cintainya itu melalui telekomunikasi.
Sungguh Dikky sangat bahagia mendengar berita itu. Apalagi saat istrinya berkata “Mas, aku sedang mengandung anak Mas.”
“Aku sebentar lagi akan menjadi papa Rid..” Kata Dikky pada Ridho sahabatnya yang sama-sama berada di Palestina.
Ridho pun turut memberikan senyum bahagia saat melihat pancaran kebahagiaan dari wajah sahabatnya itu.
“Aku bentar lagi jadi Bapak, lalu antum kapan ya akhie??” Tanya Dikky bercanda.
“Ana pasrah pada Allah Sajalah.. Untuk apa memetik kurma yang masih melekat di tangkai, tho kalau matang juga bakalan jatuh sendiri kok.”Cakap Ridho.
“Iya, Pasrah sih pasrah.. tapi harus kudu usaha juga boy.. Tawakkal pada Allah itu bukan berarti tanpa usaha lho.. Harus usaha tapi dengan batasan yang shar’i.
“Okhay ya Zamilie.. sepulang dari sini nanti bakal ana usahain ngelamar semua akhwat.” Canda Ridho.
Hari itu adalah hari yang paling bahagia bagi Dikky karena menjadi ayah adalah impiannya selama ini. Namun pada hari itu juga Ia dipanggil oleh sang Khalik ketika sebuah tembakan meleset ke dadanya saat hendak menolong salah seorang warga sipil yang terjebak di sebuah bangunan. Darah pun mengalir di sekujur tubuhnya… dia masih bisa berbicara sedikit saat di bawa ke Pos Pertolongan Pertama Gawat Darurat. Air mata Ridho tak sanggup menahan saat melihat apa yang terjadi pada sahabatnya. Baru saja tadi mereka tersenyum bersama dan sekarang sahabatnya tersebut seperti ini.
Ridho lalu memegang kedua tangannya lalu Dikky menyampaikan sesuatu padanya sebelum Ia menghembuskan nafas terakhirnya.
“Tolong jikalau antum pulang nanti, sampaikanlah salamku pada istriku bahwa aku mencintainya. Besarkanlah anakku dengan Islam. Biarkan Alqur’an dan Hadits mengalir menyatu dalam jiwanya agar dia takut pada Allah dan menjalankan sunnah Rosulnya. Katakan padanya kita akan bertemu di syurga nanti.”
Ridho menggangguk dengan penuh airmata. Dia tak kuasa menahan keharuan itu.
“Asyhadualla Ilaaha Illallah Wa Asyhaduanna Muhammadarrosulullah…” Berpulanglah Ia dengan tersenyum..
Segala sesuatu yang ada di bumi ini akan kembali pada Allah…
Hari itu bayangan wajah sang suami terus menghampiri Rukaiyah.. Ia tak tahu kenapa dia merasakan rindu yang teramat sangat setelah menyampaikan berita gembira pada sang suami tadi. Lalu kabar tentang kematian suaminya pun di kabarkan oleh Ridho sahabat suaminya.
Ia menangis mengikhlaskan kepergian suaminya itu. Mencoba untuk tetap tegar karna semua telah digariskan-Nya. Dia akan tetap sabar menghadapi semua ini dan benar-benar meridhoi keputusan Allah yang menimpanya tersebut. Dia yakin semua akan ada hikmahnya. Ini juga sebuah bukti bahwa cintanya pada Allah lebih besar daripada cintanya terhadap apapun meskipun sesekali sering ada rasa rindu pada suaminya. Lelaki sholeh yang dicintainya semata karena Allah.
Sungguh sulit jika ada wanita yang bisa seperti Rukaiyah.. Yang mencintai suaminya semata karena Allah. Dan kini telah menjadi Syuhada yang syahid di jalan Allah.
“Semoga kita mampu mengambil pelajaran dari kisah yang sedikit ini.”
Seindah apapun kisah yang ana tuliskan lebih indah lagi kisa para shahabat wa Shahabyyah..
kompas.com Kisah Pengorbanan Sang Bidadari

CIRI-CIRI WANITA SOLEHAH

idak banyak syarat yang dikenakan oleh Islam untuk seseorang wanita untuk menerima gelar solehah, dan seterusnya menerima pahala syurga yang penuh kenikmatan dari Allah s.w.t.

Mereka hanya perlu memenuhi 2 syarat saja yaitu:
1. Taat kepada Allah dan RasulNya
2. Taat kepada suami

Perincian dari dua syarat di atas adalah sebagai berikut:

1. Taat kepada Allah dan RasulNya

Bagaimana yang dikatakan taat kepada Allah s.w.t. ?
- Mencintai Allah s.w.t. dan Rasulullah s.a.w. melebihi dari segala-galanya.
- Wajib menutup aurat
- Tidak berhias dan berperangai seperti wanita jahiliah
- Tidak bermusafir atau bersama dengan lelaki dewasa kecuali ada bersamanya
- Sering membantu lelaki dalam perkara kebenaran, kebajikan dan taqwa
- Berbuat baik kepada ibu & bapa
- Sentiasa bersedekah baik dalam keadaan susah ataupun senang
- Tidak berkhalwat dengan lelaki dewasa
- Bersikap baik terhadap tetangga

2. Taat kepada suami
- Memelihara kewajipan terhadap suami
- Sentiasa menyenangkan suami
- Menjaga kehormatan diri dan harta suaminya selama suami tiada di rumah.
- Tidak cemberut di hadapan suami.
- Tidak menolak ajakan suami untuk tidur
- Tidak keluar tanpa izin suami.
- Tidak meninggikan suara melebihi suara suami
- Tidak membantah suaminya dalam kebenaran
- Tidak menerima tamu yang dibenci suaminya.
- Sentiasa memelihara diri, kebersihan fisik & kecantikannya serta rumah tangga


FAKTOR YANG MERENDAHKAN MARTABAT WANITA
---------------------------------------

Sebenarnya puncak rendahnya martabat wanita adalah datang dari faktor dalam. Bukanlah faktor luar atau yang berbentuk material sebagaimana yang digembar-gemborkan oleh para pejuang hak-hak palsu wanita.

Faktor-faktor tersebut ialah:

1) Lupa mengingat Allah

Kerana terlalu sibuk dengan tugas dan kegiatan luar atau memelihara anak-anak, maka tidak heran jika banyak wanita yang tidak menyadari bahwa dirinya telah lalai dari mengingat Allah. Dan saat kelalaian ini pada hakikatnya merupakan saat yang paling berbahaya bagi diri mereka, di mana syetan akan mengarahkan hawa nafsu agar memainkan peranannya.

Firman Allah s.w.t. di dalam surah al-Jathiah, ayat 23: artinya:

" Maka sudahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmunya. Dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya."

Sabda Rasulullah s.a.w.: artinya:
"Tidak sempurna iman seseorang dari kamu, sehingga dia merasa cenderung kepada apa yang telah aku sampaikan." (Riwayat Tarmizi)

Mengingati Allah s.w.t. bukan saja dengan berzikir, tetapi termasuklah menghadiri majlis-majlis ilmu.

2) Mudah tertipu dengan keindahan dunia

Keindahan dunia dan kemewahannya memang banyak menjebak wanita ke perangkapnya. Bukan itu saja, malahan syetan dengan mudah memperalatkannya untuk menarik kaum lelaki agar sama-sama bergelimang dengan dosa dan noda.
Tidak sedikit yang sanggup durhaka kepada Allah s.w.t. hanya kerana kenikmatan dunia yang terlalu sedikit.

Firman Allah s.w.t. di dalam surah al-An'am: artinya: " Dan tidaklah penghidupan dunia ini melainkan permainan dan kelalaian dan sesungguhnya negeri akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa, oleh karena itu tidakkah kamu berfikir."

3) Mudah terpedaya dengan syahwat
4) Lemah iman
5) Bersikap suka menunjuk-nunjuk.


Ad-dunya mata' , khoirul mata' al mar'atus sholich
Dunia adalah perhiasan, perhiasan dunia yang baik adalah Wanita sholihah.

source : NN

Amalan amalan di bulan Sya’ban, Keutamaan Puasa di Bulan Sya’ban dan Keutamaan malam nisfu Sya’ban serta Bagaimana merayakan malam Nisfu Sya’ban

Saudara-saudara seiman !!!
Mari kita sambut bulan Ramadhan yang penuh berkah mulai bulan Sya’ban ini. Kita persiapkan diri kita baik fisik dan rohani untuk bulan yang penuh karunia tersebut.
Mempersiapkan rohani kita adalah dengan mulai mempelajari hal-hal penting yang perlu kita amalkan selama bulan tersebut. Kita buka kembali pelajaran fiqhus-syiyam kita, yaitu  fikih berpuasa yang benar dan sesuai ajaran. Kita sadarkan diri dan kesadaran kita akan pentingnya bulan tersebut bagi agama dan keimanan kita.
Secara fisik, kita juga harus mempersiapkan diri di bulan ini dengan melatih diri memperbanyak ibadah dan khususnya puasa. Itulah salah satu hikmah kita dianjurkan memperbanyak puasa pada bulan Sya’ban ini. Dan di bulan Sya’ban ini juga ada malam nisfu sya’ban, yaitu malam pertengahan bulan Sya’ban. Lepas dari kuat tidaknya dalil mengenai amalam pada malam tersebut, namun malam itu bisa kita jadikan waktu pengingat kembali akan persiapan-persiapan kita dalam menyambut bulan Ramadhan yang penuh maghfirah. Berikut ini hadist-hadist seputar keutamaan bulan Sys’ban semoga bisa kita baca dan amalkan:
Anjuran Memperbanyak Puasa di Bulan Sya’ban
Dari Aisyah r.a. beliau berkata:”Rasulullah s.a.w. berpuasa hingga kita mengatakan tidak pernah tidak puasa, dan beliau berbuka (tidak puasa) hingga kita mengatakan tidak puasa, tapi aku tidak pernah melihat beliau menyempurnakan puasa satu bulan penuh kecuali bulan Ramadhan dan aku tidak pernah melihat beliau memperbanyak puasa selain bulan Ramadhan kecuali pada bulan Sya’ban”. (h.r. Bukhari). Beliau juga bersabda:”Kerjakanlah ibadah apa yang engkau mampu, sesungguhnya Allah tidak pernah bosan hingga kalian bosan”.
Usamah bin Zaid bertanya kepada Rasulullah s.a.w.:’Wahai Rasulullah, aku tidak pernah melihatmu memperbanyak berpuasa  (selain Ramadhan) kecuali pada bulan Sya’ban? Rasulullah s.a.w. menjawab:”Itu bulan dimana manusia banyak melupakannya antara Rajab dan Ramadhan, di bulan itu perbuatan dan amal baik diangkat ke Tuhan semesta alam, maka aku ingin ketika amalku diangkat, aku dalam keadaan puasa”. (h.r. Abu Dawud dan Nasa’i).
Keutamaan Malam Nisfu Sya’ban
Dari A’isyah: “Suatu malam rasulullah salat, kemudian beliau bersujud panjang, sehingga aku menyangka bahwa Rasulullah telah diambil, karena curiga maka aku gerakkan telunjuk beliau dan ternyata masih bergerak. Setelah Rasulullah usai salat beliau berkata: “Hai A’isyah engkau tidak dapat bagian?”. Lalu aku menjawab: “Tidak ya Rasulullah, aku hanya berfikiran yang tidak-tidak (menyangka Rasulullah telah tiada) karena engkau bersujud begitu lama”. Lalu beliau bertanya: “Tahukah engkau, malam apa sekarang ini”. “Rasulullah yang lebih tahu”, jawabku. “Malam ini adalah malam nisfu Sya’ban, Allah mengawasi hambanya pada malam ini, maka Ia memaafkan mereka yang meminta ampunan, memberi kasih sayang mereka yang meminta kasih sayang dan menyingkirkan orang-orang yang dengki” (H.R. Baihaqi) Menurut perawinya hadis ini mursal (ada rawi yang tidak sambung ke Sahabat), namun cukup kuat.
Dalam hadis Ali, Rasulullah bersabda: “Malam nisfu Sya’ban, maka hidupkanlah dengan salat dan puasalah pada siang harinya, sesungguhnya Allah turun ke langit dunia pada malam itu, lalu Allah bersabda: “Orang yang meminta ampunan akan Aku ampuni, orang yang meminta rizqi akan Aku beri dia rizqi, orang-orang yang mendapatkan cobaan maka aku bebaskan, hingga fajar menyingsing.” (H.R. Ibnu Majah dengan sanad lemah).
Ulama berpendapat bahwa hadis lemah dapat digunakan untuk Fadlail A’mal (keutamaan amal). Walaupun hadis-hadis tersebut tidak sahih, namun melihat dari hadis-hadis lain yang menunjukkan kautamaan bulan Sya’ban, dapat diambil kesimpulan bahwa malam Nisfu Sya’ban jelas mempunyai keuatamana dibandingkan dengan malam-malam lainnya.
Bagaimana merayakan malam Nisfu Sya’ban?
Adalah dengan memperbanyak ibadah dan salat malam dan dengan puasa. Adapun meramaikan malam Nisfu Sya’ban dengan berlebih-lebihan seperti dengan salat malam berjamaah, Rasulullah tidak pernah melakukannya. Sebagian umat Islam juga mengenang malam ini sebagai malam diubahnya kiblat dari masjidil Aqsa ke arah Ka’bah.
Jadi sangat dianjurkan untuk meramaikan malam Nisfu Sya’ban dengan cara memperbanyak ibadah, salat, zikir membaca al-Qur’an, berdo’a dan amal-amal salih lainnya. Wallahu a’lam
Sumber Pesantren Virtual
Keutamaan di Bulan Sya’ban
Sya’ban adalah istilah bahasa Arab yang berasal dari kata syi’ab yang artinya jalan di atas gunung. Islam kemudian memanfaatkan bulan Sya’ban sebagai waktu untuk menemukan banyak jalan, demi mencapai kebaikan.
Karena bulan Sya’ban terletak di antara bulan Rajab dan bulan Ramadhan, karena diapit oleh dua bulan mulia ini, maka Sya’ban seringkali dilupakan. Padahal semestinya tidaklah demikian. Dalam bulan Sya’ban terdapat berbagai keutamaan yang menyangkut peningkatan kualitas kehidupan umat Islam, baik sebagai individu maupun dalam lingkup kemasyarakatan.
Karena letaknya yang mendekati bulan Ramadhan, bulan Sya’ban memiliki berbagai hal yang dapat memperkuat keimanan. Umat Islam dapat mulai mempersiapkan diri menjemput datangnya bulan termulia dengan penuh suka cita dan pengharapan anugerah dari Allah SWT karena telah mulai merasakan suasana kemuliaan Ramadhan.
Rasulullah SAW bersabda,
ذاكَ شهر تغفل الناس فِيه عنه ، بين رجب ورمضان ، وهو شهر ترفع فيه الأعمال إلى رب العالمين، وأحب أن يرفع عملي وأنا صائم — حديث صحيح رواه أبو داود النسائي

Bulan Sya’ban adalah bulan yang biasa dilupakan orang, karena letaknya antara bulan Rajab dengan bulan Ramadan. Bulan Sya’ban adalah bulan diangkatnya amal-amal. Karenanya, aku menginginkan pada saat diangkatnya amalku, aku dalam keadaan sedang berpuasa.” (HR Abu Dawud dan Nasa’i)
Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan pengakuan Aisyah, bahwa Rasulullah SAW tidak pernah berpuasa (sunnah) lebih banyak daripada ketika bulan Sya’ban. Periwayatan ini kemudian mendasari kemuliaan bulan Sya’ban di antar bulan Rajab dan Ramadhan.
Karenanya, pada bulan ini, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak berdzikir dan meminta ampunan serta pertolongan dari Allah SWT. Pada bulan ini, sungguh Allah banyak sekali menurunkan kebaikan-kebaikan berupa syafaat (pertolongan), maghfirah (ampunan), dan itqun min adzabin naar (pembebasan dari siksaan api neraka).
Dari sinilah umat Islam, berusaha memuliakan bulan Sya’ban dengan mengadakan shodaqoh dan menjalin silaturrahim. Umat Islam di Nusantara biasanya menyambut keistimewaan bulan Sya’ban dengan mempererat silaturrahim melalui pengiriman oleh-oleh yang berupa makanan kepada para kerabat, sanak famili dan kolega kerja mereka. Sehingga terciptalah tradisi saling mengirim parcel di antara umat Islam.
Karena, di kalangan umat Islam Nusantara, bulan Sya’ban dinamakan sebagai bulan Ruwah, maka tradisi saling kirim parcel makanan ini dinamakan sebagai Ruwahan. Tradisi ini menyimbolkan persaudaraan dan mempererat ikatan silaturrahim kepada sesama Muslim.
Nishfu Sya’ban
Sya’ban adalah bulan kedelapan dalam penanggalan Hijriyah. Keistimewaan bulan ini terletak pada pertengahannya yang biasanya disebut sebagai Nishfu Sya’ban. Secara harfiyah istilah Nisfu Sya’ban berarti hari atau malam pertengahan bulan Sya’ban atau tanggal 15 Sya’ban.
Kaum Muslimin meyakini bahwa pada malam ini, dua malaikat pencatat amalan keseharian manusia, yakni Raqib dan Atid, menyerahkan catatan amalan manusia kepada Allah SWT, dan pada malam itu pula buku catatan-catatan amal yang digunakan setiap tahun diganti dengan yang baru.
Imam Ghazali mengistilahkan malam Nisfu Sya’ban sebagai malam yang penuh dengan syafaat (pertolongan). Menurut al-Ghazali, pada malam ke-13 bulan Sya’ban Allah SWT memberikan seperti tiga syafaat kepada hambanya. Sedangkan pada malam ke-14, seluruh syafaat itu diberikan secara penuh. Dengan demikian, pada malam ke-15, umat Islam dapat memiliki banyak sekali kebaikan sebagai penutup catatan amalnya selama satu tahun. Karepa pada malam ke-15 bulan Sya’ban inilah, catatan perbuatan manusia penghuni bumi akan dinaikkan ke hadapan Allah SWT.
Para ulama menyatakan bahwa Nisfu Sya’ban juga dinamakan sebagai malam pengampunan atau malam maghfirah, karena pada malam itu Allah SWT menurunkan pengampunan kepada seluruh penduduk bumi, terutama kepada hamba-Nya yang saleh.
Dengan demikian, kita sebagai umat Islam semestinya tidak melupakan begitu saja, bahwa bulan sya’ban dalah bulan yang mulia. Sesungguhnya bulan Sya’ban merupakan bulan persiapan untuk memasuki bulan suci Ramadhan. Dari sini, umat Islam dapat mempersiapkan diri sebaik-baiknya dengan mempertebal keimanan dan memanjatkan doa dengan penuh kekhusyukan.
Syaifullah Amin
Pengurus Pusat Lajnah Ta’lif wan Nasyr (LTN) NU



Doa Malam Nishfu Sya’ban
Klik untuk memperbesar


8 Amalan Menyambut Ramadhan


Hanya tinggal beberapa hari lagi bulan ramadhan akan menjelang. Datangnya bulan keberkahan dan ampunan memberikan harapan untuk meraih segala kebaikan yang ada di dalamnya. Inilah saatnya untuk menggapai keampunan Allah.

Bagaimanakah rumah setiap muslim mempersiapkan diri menyambut ramadhan? Ada delapan amal yang perlu kita siapkan untuk menyambut bulan mulia ini agar ramadhan kita kali ini benar-benar lebih berarti.

Pertama: Menyediakan waktu untuk muhasabah diri.
Hendaklah setiap muslim yang akan menyambut ramadhan mulai menghitung-hitung amal dan dosa yang telah ia lakukan selama setahun ini. Apakah ramadhannya tahun lalu telah memberikan kepadanya sinergi untuk melalui sebelas bulan yang kini hampir berlalu?

Menghitung-hitung diri saat menjelang datangnya ramadhan menjadi sangat penting, sehingga setiap muslim akan mempunyai azam yang lebih kuat lagi untuk berupaya menggunakan ramadhan kali ini hanyalah untuk kebaikan dan menggapai segala rahmat dan ampunan Allah yang ada di dalamnya.

Allah menegaskan di dalam surat Al- Hasyr :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ نَسُوا اللَّهَ فَأَنْسَاهُمْ أَنْفُسَهُمْ أُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap jiwa melihat kepada dirinya apa yang telah ia persiapkan untuk hari esoknya, dan bertakwalah kepada Allah sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang kalian kerjakan. Dan janganlah kalian menjadi seperti orang-orang yang melupakan Allah sehingga Allah melupakan diri mereka, merekalah orang-orang yang fasik. (Al-Hasyr: 18-19)

Kedua: Memperbanyak istighfar dan taubat.
Setiap anak adam pasti pernah salah dalam kehidupannya. Iman yang selalu naik dan turun, perjalanan hidup yang banyak godaan pasti akan membuat anak adam pernah terpeleset sehingga terkotori oleh dosa, dan kotoran itu perlu dibersihkan. Maka istighfar dan taubat adalah pembersihnya.

Ketiga: Melatih diri dan anak-anak dengan ibadah romadhan di bulan sya'ban. Seperti melatih berpuasa, membaca Al-Quran, qiyam, sedekah. dan lain sebagainya.

Dari Aisyah ra, ia berkata: "Tidaklah saya melihat Rosulullah menyempurnakan satu bulan puasa kecuali ramdhan, dan tidaklah saya melihat Rosulullah yang paling banyak puasanya kecuali di bulan sya'ban. (HR. Bukhori)

Habib bin Abi Tsabit apabila masuk bulan sya'ban ia berkata: "ini adalah bulan para pembaca Al-Quran".

Keempat: Memperbaiki hubungan dengan saudara dan keluarga.
Allah berfirman : فاتقوا الله وأصلحوا ذات بينكم
"Bertakwalah kepad Allah dan perbaiki hubungan diantara kalian".
Memperbaiki kembali hubungan dalam keluarga menyambut ramadhan akan semakin menambah keharmonisan dalam keluarga ketika menjalankan ibadah puasa, karena hati yang bersih akan semakin suci. Maka menjelang ramadahn saatnya untuk saling meminta maaf dan memaafkan.

Kelima: Menjalin silaturrahim dengan tetangga.
Mendekati bulan yang penuh berkah hendaklah juga mulai menjalin kembali silaturrahim dengan teman-teman dan para tetangga, sehingga ketika kita mulai menjalin hubungan dengan Allah, hubungan dengan sesama telah menjadi baik. Dengan demikian kenyamanan jiwa akan benar-benar dirasakan ketika berpuasa.

Keenam: Mempersiapkan bekal keperluan selama bulan ramadhan.
Sehingga ketika telah berada di bulan ramadhan diharapkan waktu yang ada dapat dipergunakan sebaik mungkin untuk memperbanyak ibadah dan tilawah.

Ketujuh: Menghiasi rumah dengan ayat-ayat dan hadist-hadist berkenaaan dengan keutamaan puasa dan ucapan-ucapan menyambut ramadhan. Karena tulisan dan ucapan-ucapan itu akan memberikan motivasi dan kesiapan untuk menyambut bulan yang mulia dan mengisinya dengan ibadah.

Kedelapan: Menambah ilmu dengan membaca buku-buku berkenaan dengan ramadhan. Sehingga diharapkan dapat melaksanakan tuntunan ibadah puasa dengan benar, terhindar dari kesalahan-kesalahan yang dapat membatalkan ibadah puasa atau mengurangi nilainya.

lucu, merangsang dan gokil

Asalamualaikum Wr.Wb
Hai brur…apa kabar nih,…lagi ngapain sekarang, dengerin musik ya…Sekali-sekali boleh dong dengar yang lain yang berbeda, misalnya dengerin bimbingan tilawatil qur’an, kan lumayan dapat pahala…he..he…
Ok bagi MP Mania yang mau jadi qori atau qoriah (pada ngertikan qori dan qoriah itu loh yang bacain alquran pada musabagah tilawatil quran atau dalam acara resmi atau tidak resmi keagaaman), berikut ini saya mau mereview kaset bagus nih “Belajar Bimbingan Tilawatil Qur’an” oleh Ustadz H. Muammar Z.A (Mantan Juara Qori Nasional dan Internasional). Sebenarnya kaset ini terdiri atas Volumen 1 dan 8 (buanyak sekali), tapi jangan kuatir, inti pelajarannya sebenarnya hanya pada Volume 1 sd 3 saja. Volume 4 sd 8 hanya pengembangan saja, yaitu penerapan lagu pada ayat lain dan pendalaman teknik memanjang kan nafas dan sebagainya..
Setelah mendengar kaset ini di jamin, anda menjadi Qori dan Qoriah sejati paling tidak tingkat internasional, nggak sanggup ya…tingkat nasional lah..nggak sangup lagi, tingkat Provinsi…masih belum sanggup..tingkat kabupaten aja kalau gitu, masih berat juga, ya sudah tingkat kecamatan aja….masih berat..ok deh yang terakhir tingkat kelurahan..nah gimana…hari ini belum sanggup juga ….ya sudah minimal tingkat rumah….lah nggak bisa juga…sudah kalau gitu “Belajar Bimbingan Tilawatil Qur’an” untuk digunakan sama anak-anak nya saja (kalau punya anak lho…)
Semua mimpi diatas sebenarnya bisa menjadi kenyataan asal ada syaratnya…lho……Syaratnya sangat gampang, tidak perlu berwajah Ganteng dan Cantik berkulit putih, tinggi semampai karena ini bukan kontes kecantikan…yang diperlukan syarat awal yaitu:
1. Lancar membaca Al’quran, ya jelas dong, gimana bisa tilawatil qur’an kalau baca alquran nya masih diseret-seret kayak jalannya mobil truk kekurangan minyak, makanya minimal pernah khatam alqur’an atau paling tidak lancar membaca Alquran dan tidak pernah kejedot alif (maksudnya sudah bisa membedakan mana huruf alif dan tiang listrik).
2. Harus lulus tajwid (makanan apaan tuh..), tajwid itu maksudnya aturan dalam membaca alquran seperti panjang pendek bacaan, kapan saat berdengung bacaan dan kapan harus berhenti membaca tidak boleh disambung dsb, kalau dalam bahasa inggris ka nada namanya grammar, nah dalam alqur’an itu juga ada…
3. Iklas…he..he.. kayak judul sinetron Ramadhan aja…
4. Sabar…nah ini…belajar kaset harus sabar, karena bagi sebagian orang mungkin cara adaptasi pelajaran berbeda-beda, makanya harus sabar dan tentu saja diringi dengan usaha..dan doa tentunya..
Belajar seni baca alqur’an itu sendiri sebenarnya sangat guampang sekali, karena kita hanya perlu belajar lagu yang ada dalam tilawatil qur’an. Kalau sudah bisa lagunya tinggal terapkan kedalam bacaan ayat alqur’an saja. Contoh nya begini, kalau anda sudah hapal irama lagu Ibu Kita Kartini, kan tinggal mudah saja and baca surat Al-fatihah dengan menggunakan irama Ibu Kita Kartini, ya kan…tentunya nggak boleh dong nanti baca alqur’an pakai irama nya Ibu Kita Kartini (dosa tahu). Bicara masalah lagu, dalam tilawatil qur’an sebenarnya ada 7 lagu resmi, dan ketujuh lagu tersebut nantinya akan dibahas satu-satu dalam kaset ini dari Volume 1 sd 3..
Adapun ketujuh lagu pokok tersebut adalah : Bayyaati, Shaba, Idjas, Nahaawan, Rash, jiharka, siykaa. Sedangkan lagu cabang sebagai variasi dalam komposisi lagu adalah : nakris, ausak, jinjiran, khar, kharkuk…dan lain-lain..
Dalam musabagah tilawatil qur’an, terutama pada seni final biasanya komposisi lagunya adalah komposisi formal, maksudnya lagunya harus dimulai dari bayyaati dengan nada koror dan seterusnya setelah bayyati masuk lagu lain minimal sebanyak 3-5 lagu… Untuk Finalnya biasanya komposis tidak formal lagi, bisa saja langsung pertama pada bacaan bismillah dihujani dengan lagu bayyaati jawabul jawab (nada tinggi) misalnya tanpa harus ke nada koror dulu (rendah).
Pada volume 1 ini, khusus membahas lagu bayyaati dimulai dari nada koror, nada nawa, surri, bayyaati husaini, jawabul jawab. Untuk memudahkan mempelajarinya saya sudah potong-potong lagu tersebut melalu program Cool Edit Pro sesuai dengan jenis lagu diatas sekaligus juga memudahkan pada saat mendownloadnya…Kelebihan kaset ini selain belajar lagunya, nati juga diajarkan cara penerapan lagu tersebut pada Surat Ar-Rahman sehingga gampang mempelajarinya…
Bukan sombong bukan tinggi hati, saya termasuk yang berhasil mempelajari kaset dan alhamdulilan kalau ada keagamaan dikantor, saya selalu disuruh mengumandangkan Alqur’an yang saya terapkan dari belajar kaset tersebut. Saya yakin kalau saya bisa, Anda pun pasti lebih bisa, Insya Allah....

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme